1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

40 Ribu Pendatang Diprediksi Bakal Mengadu Nasib ke Jakarta

27 April 2023

Sebanyak 40 ribu pendatang diprediksi akan tiba di DKI Jakarta usai Lebaran 2023. Pemprov DKI Jakarta mewanti-wanti aliran masuk para pendatang ini.

https://p.dw.com/p/4QbcP
Potret penduduk di DKI Jakarta
Foto: picture alliance/NurPhoto

Kepala Dinas Dukcapil DKI Budi Awaluddin mengatakan pihaknya melakukan pendataan selama satu bulan ke depan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui jumlah penduduk permanen dan nonpermanen di Jakarta.

"Kita data (pendatang ke DKI) selama satu bulan, H-1 atau pasca pada saat puncak arus balik mudik hingga satu bulan kami lakukan pendataan untuk penduduk yang nonpermanen dan penduduk yang ingin menetap di DKI," kata Budi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (26/04).

Budi menyampaikan perkiraan jumlah pendatang baru bertambah 4.000 orang. Pada tahun lalu total ada 27 ribu pendatang usai Lebaran 2022.

"Ya perkiraannya kita ada penambahan sekitar 20 sampai 30 persen. Jadi perkiraannya dari 36 sampai 40 ribu. Kalau tahun kemarin di 2022 itu 27 ribu ya, dan penduduk nonpermanen sekitar 3.000. 30 ribuan ya berarti sekitar 36 ribu," ujarnya.

Merujuk catatannya, Budi menuturkan, selama kurun tiga tahun terakhir, tren pendatang ke DKI mayoritasnya berasal dari latar belakang pendidikan di bawah SLTA dengan penghasilan rendah. Oleh karena itu, Budi mengimbau para pendatang memiliki kemampuan atau skill pekerjaan saat menetap.

"Ya memang kalau kita lihat tren pendatang selama 3 tahun, mereka yang pendatang dan pendatang mudik balik, 3 tahun ini kita lihat trennya itu 80 persen, bahkan untuk yang pendatang mudik balik ini, 80 persen dari mereka itu berpendidikan SLTA ke bawah. 50 persen dari mereka berpenghasilan rendah dan mereka 20 persen berkonsentrasi di RW kumuh, begitu," kata Budi.

"Pada saat ini di dalam Permendagri Nomor 108 (syarat bagi pendatang) hanya tempat tinggal. Kita, Pak Pj (Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono), semua, mengimbau agar di saat mereka datang ke Jakarta tidak hanya tempat tinggal tapi juga kita mengimbau mereka punya skill keterampilan dan juga pekerjaan sehingga pas datang ke Jakarta mereka siap, siap mental mengadu nasib ke Jakarta sehingga kondisinya tidak lebih sulit saat mereka datang ke Jakarta," lanjutnya.

Hadapi Jakarta Global City

Budi mengatakan perketat pendataan kependudukan menuju Jakarta Kota Global atau Jakarta Global City. Pihaknya akan menertibkan pendataan kependudukan, termasuk bagi para pendatang yang menetap di DKI usai periode mudik Lebaran tahun ini.

"Sampai saat ini kita mulai pendataan dan juga agar menghadapi Jakarta sebagai global city, sehingga nantinya Jakarta benar-benar tertib administrasi kependudukan," kata Budi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (26/04).

Budi memastikan pihaknya akan melibatkan sejumlah pihak dalam memperketat pendataan penduduk, seperti pengurus RT/RW. Selain itu, Dukcapil akan berkolaborasi dengan dasawisma.

"Kami sudah sosialisasi melibatkan camat, lurah, Pak RT/RW, pendataan baru pendatang arus balik mudik. Pada saat arus balik mudik ini, kami juga melibatkan tak hanya RT/RW, juga dasawisma," kata Budi.

"Tapi nanti pelibatan RT/RW untuk terus kita lakukan. Nanti kita akan ada form khusus. Di saat mereka datang ke DKI Jakarta di situ nanti ada formnya itu berisi tanda tangan antara pemohon dan juga dari petugas loket layanan kita. Form itu yang akan diserahkan ke Pak RT," imbuh dia. (gtp/ha)

Baca artikel selengkapnya di:DetikNews

Wanti-wanti untuk Puluhan Ribu Pendatang yang Adu Nasib di Jakarta