1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

2023 Jerman Akan Lolos dari Resesi

26 Januari 2023

Jerman akan lolos dari resesi tahun ini, kata pemerintah pada hari Rabu (25/1). Setelah Berlin meluncurkan paket bantuan terbaru senilai 200 miliar euro, pelaku ekonomi melihat prospek yang lebih cerah.

https://p.dw.com/p/4MinC
Menteri ekonomi Jerman Robert Habeck
Menteri ekonomi Jerman Robert Habeck di Forum Ekonomi Dunia WEF, Davos, Januari 2023Foto: Laurent Gillieron/KEYSTONE/dpa/picture alliance

Perekonomian Jerman tahun 2023 akan lolos dari resesi dan tumbuh 0,2 persen pada 2023, kata kementerian ekonomi dalam proyeksi terbarunya. Padahal bulan Oktober lalu, pada puncak krisis energi karena perang di Ukraina, pemerintah di Berlin masih memprediksikan ekonomi akan melemah sampai 0,4 persen.

"Pemerintah telah berhasil menangkis krisis ekonomi," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz di hadapan anggota parlemen di Berlin. "Kami telah menunjukkan kemampuan kami."

Intervensi besar-besaran dari pemerintah telah membantu menekan biaya energi untuk rumah tangga dan bisnis, setelah Rusia menghentikan pengiriman gas alam tahun lalu. Pemerintah Jerman meluncurkan paket dukungan krisis energi senilai 200 miliar euro bagi rumah tangga dan perusahaan untuk meredam krisis energi, termasuk membatasi kenaikan harga listrik dan gas. Selain itu, Jerman juga melakukan pembelian gas cair LNG secara besar-besaran dari Timur Tengah dan Afrika.

Kanselir Olaf Scholz di parlemen Jerman Bundestag, 25 Januari 2023
Kanselir Olaf Scholz di parlemen Jerman Bundestag, 25 Januari 2023Foto: Fabrizio Bensch/REUTERS

Krisis belum berakhir

Musim dingin yang relatif terlalu hangat juga menekan harga gas di pasaran, sehingga situasi tidak separah yang diperkirakan sebelumnya. Bahkan saat ini, ada kelebihan pasokan untuk gas di Jerman. "Krisis belum berakhir," Menteri Ekonomi Robert Habeck memperingatkan pada konferensi pers di Berlin hari Rabu. "Tapi kami mampu menghindari skenario terburuk," katanya dan memuji "adaptasi ekstrem" yang dlakukan oleh banyak perusahaan Jerman untuk mengurangi konsumsi energi.

Robert Habeck mengatakan, Jerman dalam jangka pendek mungkin masih mengalami resesi secara teknis – yaitu kontraksi dua kuartal secara berturut-turut -- namun perekonomian akan meningkat seiring berjalannya tahun. Survei terbaru lembaga penelitian ekonomi Ifo menunjukkan peningkatan kepercayaan bisnis pada bulan Januari, peningkatan untuk bulan keempat secara berturut-turut sejak Oktober lalu.

Menurut data terakhir, perekonomian Jerman tahun 2022 secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan 1,9 persen, jauh lebih baik dari perkiraan para analis sebelumnya. Harga energi yang rendah juga telah membantu menurunkan inflasi, yang mencapai puncaknya Oktober lalu dengan kisaran 10,4 persen.

Terminal LNG terapung di Brünsbüttel
Terminal LNG terapung di Brünsbüttel, adalah terminal ketiga yang beroperasi di Jerman hanya dalam beberapa bulanFoto: Marcus Brandt/dpa/picture alliance

Tantangan besar: kelangkaan tenaga kerja terampil

Untuk tahun 2023, kenaikan harga konsumen diperkirakan mencapai enam persen, lebih sedikit daripada perkiraan sebelumnya. "Ekonomi berorientasi ekspor Jerman juga kemungkinan akan mendapat manfaat dari pelonggaran pembatasan Covid di Cina. Sementara di dalam negeri belanja konsumen juga meningkat, kata ekonom bank ING", Carsten Brzeski.

"Tetapi produksi industri tetap masih berada di bawah tingkat pra-pandemi, dan ketidakpastian tentang ketahanan energi masih tetap ada selama musim dingin 2023-2024", ujar Carsten Brzeski lebih lanjut.

Di tahun-tahun mendatang, Jerman juga harus menemukan cara untuk mengatasi kelangkaan pekerja terampil. Saat ini, ada dua juta lowongan kerja yang tidak terisi, dan angka itu akan terus bertambah, kata Kamar Dagang dan Industri Jerman, DIHK. Menteri ekonomi Robert Habeck mengakui hal itu dan mengatakan Jerman harus berbuat lebih banyak untuk menarik tenaga kerja terampil dari luar negeri.

hp/as (dpa, afp, rtr, ap)