1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menteri Susi: Indonesia Ledakan "Viking" Sebagai Peringatan

17 Maret 2016

TNI Angkatan Laut meledakkan kapal "Viking" yang diburu Interpol di beberapa negara karena melakukan illegal fishing. Pengamat dari Sea Sheperd memberi tepukan dan memuji langkah Indonesia.

https://p.dw.com/p/1IESV
Indonesien Navy versenkt Fischerboote
Foto: Reuters/Fiqman Sunandar/Antara Foto

TNI Angkatan Laut (AL) hari Senin lalu (14/03) akhirnya meledakkan kapal Viking yang ditangkap bulan lalu karena melakukan penangkapan ikan ilegal (illegal fishing).

"Ini dilakukan sebagai peringatan terhadap pihak lain," kata Menteri Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti. "Anda mungkin bisa beroperasi dengan bebas di seluruh dunia, tetapi sekali masuk ke Indonesia, ini konsekuensinya."

Kapal yang dijuluki Viking itu adalah kapal pencuri ikan berbendera Nigeria yang dikenal melakukan perburuan iakan toothfish, spesies yang dikenal secara komersial dikenal sebagai bass Chili. Viking sudah lama diburu Interpol di 11 negara, sebagai bagian dari 6 kapal terkenal pencuri ikan yang sering disebut sebagai "Bandit 6".

TNI AL mengatakan bulan lalu bahwa mereka menahan Viking di perairan dekat Tanjung Berakit di Provinsi Kepulauan Riau, sebelah selatan Singapura.

Kapten kapal berkebangsaan Chile dan krunya ditangkap dan didakwa dengan pasal kejahatan perikanan.

Rekaman video peledakan Viking kemudian disebarkan di Youtube oleh organisasi pengamat perikanan dan konservasi laut Sea Shepherd Conservation Society.

"Saya berharap ada lebih banyak pemerintah bertindak tegas dan menggunakan instrumen hukum mereka dan tanpa terlalu khawatir dengan reaksi diplomasi internasional," kata Direktur Sea Shepherd Siddharth Chakravarty kepada wartawan.

Di halaman Facebook Sea Shepherd, pembaca bereaksi terhadap berita itu dengan menyatakan keprihatinan lingkungan sekitar meledakkan kapal di laut.

Antara lain ada yang mengatkan, masih belum jelas apakah cairan hidrolik dan minyak bisa bocor dan mencemari air.

Indonesien Susi Pudjiastuti Ministerin für Fischerei und maritime Angelegenheiten
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara

Sea Shepard membalas posting tersebut dan mengatakan: Kami tidak mengamati adanya polutan di dalam air setelah kapal itu tenggelam."

Sea Shepherd mengatakan, penenggelaman kapal itu "menandai akhir dari lebih dari satu dekade perburuan toothfish di kawasan samudra bagian selatan oleh kelompok Bandit 6.

"Enam dari kapal perburuan ilegal yang paling terkenal dan gigih di bumi ini sekarang dilumpuhkan. Ini adalah salah satu keberhasilan terbesar dalam sejarah konservasi laut," kata Siddharth Chakravarty. Kapal itu "memanfaatkan celah hukum internasional selama lebih dari sepuluh tahun, memancing secara ilegal di luar jangkauan penegak hukum."

Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo menyambut peledakan kapal itu dan membagi gambarnya lewat akun Twitter sebagai langkah tegas menghadapi illegal fishing.

Sejak Susi Pudjiastuti diangkat sebagai Menteri Perikanan tahun 2014, Indonesia meningkatkan upaya memerangi illegal fishing dan sudah menghancurkan sekitar 150 kapal dan perahu asing yang tertangkap. Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik menyebut peledakan Viking sebagai "langkah awal."

"Di masa depan, akan jauh lebih sulit melakukan penangkapan ikan ilegal," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AP. "Dan hasil tangkapan ikan nelayan lokal akan naik," tambahnya.

hp/ap (ap, washingtonpost)