1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Syok Terapi Susi dan Jokowi

Hendra Pasuhuk11 Desember 2014

Menteri Susi Pudjiastuti dan Presiden Joko Widodo memerintahkan penenggelaman tiga kapal nelayan Vietnam. Kapal-kapal itu ditangkap ketika melakukan penangkapan ikan illegal di perairan Indonesia.

https://p.dw.com/p/1E1qi
Indonesien illegale Fischerei Vietnam 05.12.2014
Foto: Reuters/Antara Foto/J. Sulistyo

Tiga kapal Vietnam itu ditenggelamkan dengan cara ditembak dan dibom di perairan Anambas, Kepulauan Riau, hari Jumat lalu (05/12).

"Kita tenggelamkan tiga kapal Vietnam di Tarempa. Kapal itu cukup besar," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta

Presiden Jokowi menerangkan, penenggelaman kapal yang mencuri ikan di perairan Indonesia bukan soal gagah-gagahan, tapi sebagai upaya menjaga kedaulatan laut Indonesia.

"Kita akan ukur secara objektif, apakah setelah penenggelaman kapal asing ini hasil tangkapan nelayan kita meningkat, ekspor kita meningkat, dan kesejahteraan nelayan meningkat," tulis Jokowi di akun Facebooknya.

Syok terapi

Dalam wawancara dengan harian The Wall Street Journal, Jokowi mengatakan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia akan diperlakukan sama, yaitu ditangkap dan jika perlu ditenggelamkan.

"Setiap hari sekitar 5400 kapal ada di perairan kami. Dan 90 persennya ilegal", jelas Jokowi. "Jadi untuk memberikan syok terapi, kami menenggelamkannya".

Diiringi tim media yang meliput, TNI Angkatan Laut menenggelamkan tiga kapal nelayan Vietnam yang tertangkap bulan lalu. Para nelayan Vietnam dibawa dan disuruh menyaksikan penenggelaman kapal itu.

Jokowi menegaskan, semua negara yang melakukan pencurian ikan akan mendapat perlakuan sama. "Ini laut kita, ini teritori kita", tandasnya. "Hukumnya seperti itu. Kita harus menghormati hukum".

Vietnam ingatkan nelayannya

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Pham Thu Hang mengatakan, pihaknya sudah menghubungi Jakarta dan mengimbau agar para nelayan Vietnam diperlakukan sewajarnya, "sesuai dengan hukum internasional dan berdasarkan semangat kemanusiaan".

Vietnam "selalu mengingatkan nelayannya untuk benar-benar menaati peraturan negara lain dan tidak melakukan kegiatan illegal di perairan negara lain", tambahnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, Indonesia akan bersikap tegas menangani aksi pencurian ikan di wilayahnya.

"Sejak sepuluh tahun terakhir, saya jadi saksi bagaimana tindakan illegal ini menghancurkan bisnis perikanan kita", kata Menteri Susi.

Setiap tahunnya, Indonesia diperkirakan menderita kerugian senilai US$ 20 miliar karena pencurian ikan.

hp/vlz (afp,dpa)