Angka Infeksi AIDS di Rusia Naik Drastis
1 Desember 2017Sylvia Urban dari Organisasi Pelayanan AIDS Jerman Deutsche AIDS-Hilfe menggambarkan situasi penyebaran HIV di Rusia sebagai "bencana besar". Menurut data pemerintah Rusia, lebih dari 100.000 orang terjangkit virus tersebut di Rusia tahun 2016.
Sylvia Urban mengatakan, perbaikan dalam program pencegahan HIV secara global telah berhasil mengurangi penyebaran virus dan membantu menurunkan jumlah infeksi baru di seluruh dunia sampai sepertiganya, sejak tahun 2000. Namun, tren itu tidak berlaku secara global, terutama di Rusia dan Eropa Timur.
Di Rusia, di mana "kelompok berisiko" biasanya dilecehkan dan didiskriminasikan, isu-isu seksualitas pada umumnya dan homoseksualitas pada khususnya, adalah tabu. Sehingga Pendanaan untuk pencegahan AIDS/HIV juga secara dramatis dipangkas oleh negara. Organisasi non-pemerintah atau LSM yang menerima dana dari luar negeri juga sejak beberapa tahun terakhir mengalami tekanan politik.
Padahal pengalaman di Jerman menunjukkan bahwa LSM memainkan peran penting dalam pencegahan HIV.
"Keberhasilan besar pencegahan HIV di Jerman menggambarkan betapa efektifnya struktur yang mendorong interaksi antara pemerintah dan masyarakat sipil," kata Sylvia Urban.
Penganiayaan dan diskriminasi
"Homofobia dan pandangan negatif terhadap pecandu narkoba, serta status hukum pelacur yang tidak jelas, semuanya telah menyebabkan fakta bahwa Rusia menggunakan kurang dari separuh metode yang telah terbukti secara ilmiah untuk mencegah penyebaran HIV," kata Vadim Pokrovskiy, Kepala Pusat AIDS Rusia.
Dia menambahkan, orientasi pada agama secara konservatif di kalangan penduduk Rusia juga membuat lebih sulit untuk melawan penyebaran HIV.
Luiz Loures, wakil direktur UNAIDS, sebuah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan bahwa sementara penyebaran HIV di Eropa Timur telah mengambil proporsi epidemi, diskriminasi, kebencian terhadap seksualitas dan xenophobia juga menyebar dengan cepat.
"AIDS menyebar dengan cepat, di mana pun orang didiskriminasikan," kata Loures.
Dia menekankan bahwa situasi di Eropa Timur sekarang lebih buruk daripada di Afrika.
"Jika tidak ada solusi untuk menghentikan penyebaran virus dengan cepat di wilayah ini sekarang, biaya untuk melawannya di masa depan akan lebih tinggi," kata Loures.
Wladimir Esipov/hp/ml