1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
OlahragaJerman

Kontingen Special Olympics Indonesia Menuju Berlin

Hendra Pasuhuk
15 Juni 2023

Hari Kamis (15/6) kontingen atlet Special Olympics Indonesia (SOINA) berangkat menuju Berlin, setelah tiga hari dijamu oleh Kota Wiesbaden, yang menjadi host town untuk tim Indonesia.

https://p.dw.com/p/4Sb4n
Tim SOINA tiba di bandara Frankfurt, Jerman, 12 Juni 2023
Tim SOINA tiba di Bandara Frankfurt, Jerman, 12 Juni 2023, disambut Konjen RI di Frankfurt, Acep Somantri (berkemeja batik)Foto: Hendra Pasuhuk/DW

Tim atlet Indonesia berangkat dengan bis menuju Berlin hari Kamis (15/6) setelah berada tiga hari di Kota  Wiesbaden, negara bagian Hessen. Wiesbaden memang menjadi host city untuk tim Indonesia. Di kota kecil dekat Frankfurt itu, para atlet dan pelatih mendapat kesempatan melakukan adaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi cuaca di Jerman yang sedang memasuki musim panas.

Mereka menginap di pusat persiapan atlet Jerman, Bundesstützpunkt Wiesbaden. Selain melakukan latihan ringan untuk mempersiapkan diri, mereka juga mengunjungi beberapa tempat wisata di sekitar Wiesbaden.

Rinawati, pelatih senam, mengatakan bahwa latihan para atlet tetap harus berjalan di masa adaptasi. "Kami tetap harus latihan walau terbatas, saya hanya meminta para pesenam berlatih agar tidak lupa pada gerakan yang mesti ditampilkan," katanya kepada tim media SOINA. Di Wiesbaden para atlet hanya berlatih sekadarnya, sedangkan persiapan mengikuti pertandingan akan dilakukan di Berlin.

Dari bandara dengan bis ke Wiesbaden
Tim Special Olympics Indonesia dari Bandara Internasional Frankfurt dengan bis menuju Wiesbaden.Foto: Hendra Pasuhuk/DW

Host Town Wiesbaden

Setelah mendarat di Bandara Internasional Frankfurt, Jerman, pada 12 Juni, kontingen Special Olympics Indonesia, terlebih dulu singgah di Wiesbaden, yang menjadi kota tuan rumah atau  host town untuk delegasi Indonesia. Wali Kota Wiesbaden, Gert Uwe Mende, mengatakan pihaknya senang menerima kedatangan delegasi Indonesia dan sudah menyiapkan diri sebaik-baiknya.

"Sejak mendengar bahwa kota kami dipromosikan menjadi salah satu host town, kami langsung bersiap," katanya ketika menerima delegasi Indonesia pada jamuan makan malam di Kurhaus Wesbaden. "Saya harap kontingen Special Olympics Indonesia menikmati Wiesbaden dengan masyarakatnya yang ramah," tambahnya.

Pemerintah Kota Wiesbaden sendiri sudah mengembangkan kerja sama dengan sejumlah pakar untuk mencanangkan berbagai program mengembangkan anak-anak bertalenta khusus. Hasil rekomendasi tim pakar berguna sebagai referensi dalam pembuatan kebijakan.

Wiesbaden menjadi host town untuk tim Special Olympics Indonesia sebelum menuju Berlin.
Wiesbaden menjadi host town untuk tim Special Olympics Indonesia sebelum menuju Berlin.Foto: Hendra Pasuhuk/DW

Negara Bagian Hessen mengirim 22 atlet untuk bertanding di Special Olympics di Berlin, yang akan berlangsung 17 sampai 25 Juni 2023. Menteri Dalam Negeri dan Olahraga Negara Bagian Hessen, Stefan Sauer, menerangkan bahwa anggaran untuk pengembangan olahraga bagi difabilitas intelektual terus bertambah.

"Semula hanya 400.000 euro setahun, kemudian secara bertahap naik dan kini sudah mencapai 1,1 juta euro," kata Stefan Sauer. Itu hanya dari Negara Bagian Hessen, yang di Indonesia setara dengan provinsi.

"Mereka atlet yang membanggakan dan angkat nama Indonesia"

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman, Arief Havas Oegroseno, yang hadir dalam jamuan makan malam tersebut mengatakan, di Jerman memang ada perhatian khusus untuk orang-orang bertalenta khusus atau difabel intelektual. "Di Eropa memang ada special attention, mereka punya infrastruktur, kebijakan dan juga  dananya," katanya.

Di Jerman sebutan "Inklusion", yang maksudnya mendorong difabel untuk masuk dan terlibat dalam bermasyarakat secara inklusif. "Hal seperti itu seharusnya bisa juga dilakukan di Indonesia," kata Dubes Arief Havas Oegroseno. Sebagai negara yang masuk kelompok G-20, seharusnya soal dana tidak masalah, tambahnya. Tergantung dari siapa yang berprakarsa dan mengarahkan.

Panitia dan tim relawan Kota Wiesbaden menyambut hangat kedatangan kontingen SOINA.
Panitia dan tim relawan Kota Wiesbaden menyambut hangat kedatangan kontingen SOINA.Foto: Hendra Pasuhuk/DW

Ketua Umum Pengurus Pusat Special Olympic Indonesia, Warsito Ellwein, mengatakan, inilah pertama kalinya tim Indonesia berasal dari 17 provinsi. "Kami akan terus berkampanye di Indonesia tentang anak-anak bertalenta khusus," kata Warsito dalam wawancara dengan DW. Karena selama ini mereka mengalami berbagai stigma dan diskriminasi.

"Mereka adalah manusia seperti kita, yang juga dilahirkan berbeda-beda, dengan segala kekurangan dan kelebihan. Jadi jangan memperlakukan mereka seperti orang-orang bodoh. Mereka mempunyai kelebihan, dan bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Mereka orang-orang yang membanggakan, dan telah mengangkat nama Indonesia di kancah internasional," pungkas Warsito.

Indonesia mendapat kuota untuk turun di tujuh cabang olahraga, yaitu tenis meja, badminton, renang, atletik, senam ritmik, senam artistik dan bowling. Tim Indonesia terdiri dari 25 atlet. Mereka disertai oleh tim pelatih, tim medis dan ofisial. (hp/as)